SINGKAT BERKESAN

SINGKAT BERKESAN


Hari Kamis begitu manis namun sedikit miris, Pagi ini di tempat menaruh harap di perantauan melawan kerasnya hidup demi masa depan yang cerah. Tampaknya ada jadwal  perkuliahan yang menurutku membosankan.

Pagi hari yang agak mendung ini ku sedikit cemas dengan perjalanan pulangku ini menuju kampung halaman tercinta. Ku sediakan barang-barangku sembari menunggu kabar burung tentang perkuliahan hari ini. Merpati pagi tampaknya hadir membawa berita perkuliahan hari ini.

Ternyata hari ini full perkuliahan sambal merenung, “adduh” gelisah akan plaining yang kukira akan batal. Ku ikuti, kucerna seitap mata kuliah yang hadir di hari ini. Tampaknya menarik dan tidak terlalu buruk. Ku lontarkan pertanyaan demi pertanyaan disetiap diskusi di hari ini.

Singkat waktu adzan Dzuhur berkumandang, diskusipun berakhir dengan jeda waktu yang cukup untuk isomah. Lantas ku berkemas untuk menyegarkan diri di siang hari ini yang mulai cerah. Sehabis melaksanakan kewajibanku sebagai muslim. Lantas aku membuat dua butir telur dadar untuk mengganjal isi perutku yang mulai merengek, sehabis menyantap hidangan siang hari ini. Tampanya mata ini terasa berat. Tak lama kemudian tak sengaja mata ini tertutup.

Tiba-tiba di heningnya siang ini, ku terbangun dengan link zoom yang mulai menyapa di siang hari ini. Lantas ku melanjutkan kegiatan perkuliahan ini. Namun nyatanya dosen pengajar memiliki urusan yang membuatnya menyingkat perkuliahan siang ini. Ternyata Allah merestui perjalan ini dengan cuaca yang Nampak tersenyum.

Kucek kembali persipan perjalanan ini yang hanya mengandalkan belas kasih para supir daerah. Sambil beristirahat menuggu adzan ashar berkumandang sambil memainkan gadget ini. Tak lama kemudian Adzanpun berkumandang dengan barang yang telah siap siaga.

Setelah melaksanakan kewajiban five one in everday. Kulangkahkan kaki meninggalkan tempat perantauan ini dengan mengucapkan basmalah di awal langkahku.

Dipersimpangan lapadde. Sambil berjalan, sambil kunaikkan kedua tangan symbol permonan menumpang ke mobil-mobil truck lintas daerah. Tak butuh lama, tampaknya ada truck container baik hati yang memberikanku sediki tumpangan menuju jalan poros lintas makassar pare-pare. Akhirnya truk berhenti.

Akhirnya ku melanjutkan perjalan ini dengan berjalan dengan melakukan hal serupa, tak lama kemudian, ternyata yang singgah adalah sebuah pemotor. Walaupun motornya tampak kusam, namun ia adalah sosok orang yang baik hati yang ku sebut “ORANG BAIK”.

Perjalan singkat ini. Ia melontorkan beberapa pertanyaan mengenai apa yang saya lakukan di tanah rantau ini. Kujawab satu persatu perntanyaan dengan apa adanya. Ia menanyakan statusku di tanah rantau ini. Saya menjawab bahwa saya adalah mahasiswa di sebuah kampus di tanah rantau ini.

Tak lama kemudian sampailah di penghujung jalan. Sambil mewarkan rokok. Ia berkata “ Rokok de”, lantas saya menjawab “iye kak makasih”. Ia bertanya lagi “ Adaji kah uangmu dek”. Ku jawab dengan wajah tersenyum, “iye alhamdulillah adaji kak, makasih” dalam berkatah dalam hati “ LUAR BIASA ORANG BAIK INI”.

Sambil Tersenyum ku ucapkan terima kasih dengan mengangkat kedua tanganku sambil melanjutkan perjalan. Kaki trus kulangkahkan sambil menorah ke belakang, terkadang ku berjalan mundur sambil memantau mobil truck di belakangku berharap ada tumpangan lagi.

Sekitar lima belas menit kulangkahkan kakiku akhirnya ada mobil container yang memberikan tumpangan :)


whuuff……(Suara Kipasan Angin)

Berada di tengah bak container dan kepala truk. Aku merenggankan tubuhku untuk mengobati penat. sembari memenjamkan mata dan mememikirkan tentang orang-orang baik yang pernah kutemui semenjak perjalanan ini.

Diperjalanan tampak raut senyum di wajah orang-orang yang hendak mendahuli mobil yang kutumpangi. Tenang dan bahagianya hati ini bisa melihat raut senyumnya.

Akhirnya Trukpun berhenti pada sebuah perbatasan kota. Si sopirpun berkata “ Sampai sinija de’ “. Dengan tersenyum ku jawab “ iyeiye om. Makasih banyak om “. Si sopir berkata  “ banyakji itu mobil naik de’ “. Jawabku “ iyeiye om. Makasih, lanjut jalanka dulu om “

Jawab Si Sopir dengan tersenyum sambil menganggup.

Kulanjutkan berjalan-berjalan… akhirnya tak lama ada  mobil pick up yang singgah dan berkata… “ mauki kemana de’ “ tanya si sopir. “mau kepangkep om” jawabku. “ Ohhh… naik maki de’ mauka kemaros “ kata si sopir. “iye-iye makasih om”.

Ku lanjutkan perjalanan dengan tumpangan pick up tujuan kota maros. Dengan beristirahat di bak pick up tersebut. Tak sadar kutertidur.
Tiba-tiba mobil berhenti dan akupun terbangun dari tidur. Ternyata si sopir singgah di sebuah minimarket dan membelikaku sebuah minum dan sebuah roti.
Kata si sopir “ ini dek, makanki “. Jawabku “ iyeiye.. makasih banyak ini om” Si sopir dengan tersenyum “ saya juga pernah kayak kamu”. Jawabku dengan senyum : )

Mobilpun kembali berjalan, ternyata ini sudah berada di daerah perbatasan kota pangkep. Kuurungkan niatku untuk melanjutkan tidur. Ku santap makan siangku yang di berikan oleh sopir sambil menikmati perjalan. Lanjut perjalan.

Di perjalanan saya memikirkan tentang sudut pandang saya tehadap orang-orang berada.

Semenjak perjalan singkat ini tak pernah satu pun mobil-mobil yang notabene mobil mewah memberiku sedikit tumpungan. Tetapi mereka yang hanya biasa-biasa saja. Begitupun dengan mobil-mobil plat merah. Tak ada satupun yang pernah menawarkan sebuah tumpangan. Fikirku. Dan sayapun menanamkan pada diri saya bahwa orang yang berada bukan mereka yang punya banyak kekayaan tetapi mereka yang Kaya akan Hati. Dan disini saya lebih belajar tentang makna “Don’t Jugjed a Book From the Cover”.

 

Akhirnya tibalah saya dikabupaten kota kelahiran saya. Mungkin itu adalah perjalanan yang singkat dan berkesan. Ada banyak pelajaran yang bisa saya petik dari perjalanan ini

Terima Kasih Orang Baik :)

Panjang Umur :)

Sehat Selalu, dan Berkah Rezekinya :)



Salam Literasi, dan Terima Kasih telah membaca tulisanku yang buruk ini : )

Wassalammm...

                                                                                                Kamar Pribadiku Tercinta

    Labakkang, 02 Oktober 2020

 

Bampeee :)

  00 : 03

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDAKIAN BULU BARIA

PONDASI MENTAL PETARUNG