HOROR Tapi Asik
HOROR
Tapi AsIK
13 Oktober 2021
TRIP to Lowita beach
Gaskeuun
Masalah hidup Jenuh di ambang embun yang
menggumpal menjadi sebuah fikiran yang
kacau…
Ku Plaining kan sebuah trip mendadak :)
Siang ini tak tahu kenapa begitu jenuh akan
fikiran dan begitu membosangkan yang mengingatkanku pada si brengsek itu.
Kuputuskan untuk liburan.
Ku otak atik smartphone ku kucari tempat
wisata terdekat dari lokasi rumah sewa ku. Ternyata saya menemukan sebuah
tempat wisata pantai yang membuatku tertarik untuk menyepakati liburan dadakan
ini.
Packing barangpun ku lakukan, cukup
nesting,kompor, dan SB yang ada. Tapi menurutku itu sudah cukup untuk trip ini.
Sisa ransum untuk perjalanan ini. Ternyata ada sesisir pisang dari ibu kos
hasil bantu bantu bersih selokan depan kos. Dan juga ada Kopi oleh-oleh sohib
ku
Lantas kupersiapkan dan kulengkapi semua
hal mengenai liburanku ini.
Sekitaran pukul 16:30 ku meninggalkan
kosanku untuk menuju lokasi trip dadakan ini. Lokasi trip ini tidak terlalu
jauh hanya sekitar 30-40 menit perjalanan. Tak lupa di perjalan saya singgah
untuk mengisi bahan bakar si Bumbum. Sambil beristirahat sejenak.
Kulanjutkan Perjalanan Bersama si Bumbum
sambil ku tunggang sambil ku berteriang “huuuuuhuhuu” di perbatasan kota. Gila
sih tapi membuat jiwaku Bahagia.
Lanjut perjalan dengan jalur yang menanjak
dan menuruk si Bumbum pun ikut berteriak sampai kampas koplingnya berbau. Tak
lama kemudia tiba lah di persimpangan poros menuju lokasi.
Ku tancap gas si Bumbung sambil merasakan
kebahagiaan dari dalam jiwaku yang makin lama makin menggembu-gembu. Tak sabar
rasanya menikmati senja di penghujung pantai.
Akhirnya tibapun di lokasi, tampaknya sepi
hanya ada sepasang pasangan yang berada di lokasi liburanku ini. “Tidak terlalu
buruk” mennurutku. Tak lama kemudian dating seorang penjaga pantai dan meminta
uang registrasi lokasi tersebut
Penjagai pantai :
Mauki bermalam?
Bmpe : Iye Kak
Penjagai pantai :
dua puluh ribu dek, kalua tidak bermalam sepuluh ribu. Dua puluh sudah termasuk
sewa tempat.
Bmpe : Ohhiye
kak, tabe ini kak
Penjaga pantai :
Makasih dek.
Bmpe : Siap Kak.
Tapi tidak apaji kalua sampai motorku ke dalam kak
Penjaga pantai :
Ndkppji dek tapi kalua pagi kasih Kembali ke tempat parkir motor ta.
Bmpe : Ohh Siap Kak.
Ku Pacu si Bumbum
ke Pesisir pantai. Ku Bongkar peralatan sambil ku buat secangkir kopi dan
sepiring pisang goreng dengan senja yang menemaniku.
Sambil menikmati
senja sambil ku melihat sepasang remaja yang juga menikmati senja berdua. Ku
bantu mereka dengan membuat video mereka berdua.
Kuajak mereka
ngopi dan menikmati pisang goreng yang
kubuat. tak lama kemudia mereka pamit pulang.
Sampai Badda isya
tiba. Aku bermesraan Bersama smartphone ku.
Singkat cerita
setelah shalat isya ada seseorang nelayan sekaligus masyarakat sekitar
menghampiriku, lantas ku buatkan secangkir kopi dan pisang goreng. Kami
mengobrol tentang Moral-moril remaja sepertiku di zaman sekarang ini.
Lama mengobrol,
si bapak ingin buang air kecil. Tapi si bapak tak kunjung balik. Ku perhatikan
sisi kiri-kanan lokasi tampaknya sudah tak ada orang lain di sekitarku. Rasa
takutpun mulai muncul di benakku.
Ku mainkan
smartphoneku sambil membuat lelucon tentang kondisi. Malam semakin larut semakin
banyak pula suara alam yang menggangu malamku. Deburan ombak suara tebangan
pohon kelapa, suara Langkah kaki menghampiri otakku. Tidurku hanya sesaat.
Ternyata sudah pukul 23:30 tapi tak bisa juga ku raih alam bawa sadarku.
Kuputuskan untuk
berpindah tempat. Ku berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan. Tak lama
matakupun terpejam.
Di pikul 04:00
dini hari akupun terbangun. Rasa takutku pun masih hadir dalam benakku. Ku
putuskan bangun dan melaksanakan shalat malam. di masjid di lokasi itu.
Tak lama setelah
kulaksanakan shalat malam. ada seseorang yang datang untuk menunaikan shalat
malamnya. Ternyata dia adalah pemilik tempak wisata itu.
Si babak
melontarkan beberapa bertanya tentang asalku.
Shubu pun tiba ku
laksanakan shalat shubu berjamaah Bersama.
Tak lama suara
kapal nelayan berlomba-lomba mencari tangkapan di dini hari mebuat cahaya di
kegelapan malam. mentaripun terbit ku lontarkan satu teriakan keras mengarah ke
laut. Tak sadar semua beban dalam pikiranku lenyap. Ku buat bahan postingan
media sosial sambil membersihkan pinggiran pantai Bersama si penjaga pantai.
Matahari maki
lama makin terik. Tampaknya tidurku kurang di malam hari. Lantas ku lanjutkan
beristirahat. Menuju dzuhur ada Keluarga kecil yang ikut liburan. Tampaknya
mereka sangat Bahagia. Berharap kelak juga saya bisa menikmati liburan Bersama
keluarga kecilku di masa depan.
Ternyata ada mata
kuliah yang akan masuk di hari ini. Ku persiapakan peralatanku untuk pulang.
Dengan hati yang senang dengan pikiran yang bebas. Terimakasih Pantai Lowita.
Salam Literasi, dan Terima Kasih telah
membaca tulisanku yang buruk ini : )
Wassalammm...
Kamar Pribadiku Tercinta
Labakkang, 02 Oktober 2020
Bampeee :)
00 : 04
Mantap cerita nya sunggu menarik
BalasHapus